Karena itu Pemerintah Indonesia menjalin kesepakatan kerja sama dalam
pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Direktur Jenderal Energi Baru
Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM), Rida Mulyana mengatakan, kerja sama dengan India meliputi enam hal
yaitu, pertukaran informasi dan teknologi pengembangan proyek dan riset
bersama, transfer teknologi.
"Lalu ada juga, promosi dan investasi
dan mendorong dialog masalah kebijakan serta terakhir pengembangan sumber daya
manusia (capacity building)," kata Rida, seperti yang dikutip dari situs
resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Rida mengungkapkan, kerja sama dengan
pemerintah India ini dilatar belakangi kesuksesan mereka dalam mengembangkan
energi angin dan surya. India mampu mengembangkan energi terbarukan dari angin
mencapai 70 persen. Kesuksesan India dalam pengembangan angin dan surya
dipengaruhi oleh faktor letak negara yang berada di daratan otomatis memiliki
lahan dan hembusan angin yang kuat.
"Potensi angin mereka besar, jadi mereka
memiliki banyak wind farm, yang ingin saya pelajari dari mereka, kok bisa
mereka jual listrik angin dengan tarif sangat rendah, kalau di tempat lain
masih 20 sen per kwh, mereka sudah jual dengan harga belasan," papar Rida.
Menurut Rida, faktor negara-negara Barat
dapat menjual listrik tenaga angin dengan harga murah, karena mereka sudah
tidak bergantung lagi dengan impor bahan baku serta dukungan penuh
pemerintahnya.
"Awal-awal mereka memang masih
bergantung pabrikan luar, tapi sekarang tidak lagi, ada tax holiday untuk
pengembang, listrik yang dijual tidak kena pajak, dan pemerintah memberikan
subsidi untuk lahan (inkind) untuk pengembangan energi angin," kata Rida.
Kerja sama tersebut ditandai dengan
penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU). Mewakili
Pemerintah Indonesia, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi
Energi, Rida Mulyana dan mewakili Pemerintah India, Duta Besar India untuk
Indonesia dan Timor Leste, Gujrit Singh pada Senin 2 November 2015. (Liputan6)
0 comments:
Post a Comment