Dalam waktu yang sangat singkat, pertumbuhan smartphone menunjukkan angka yang signifikan. Menurut hasil survei lembaga penelitian Nielsen yang dilakukan pada pertengahan tahun 2012, sebanyak 67% dari total responden yang dilibatkan merupakan pengguna smartphone. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan antusiasme pasar. Bagaikan dua sisi mata uang, pesatnya pertumbuhan smartphone membawa angin segar bagi para pengembang aplikasi mobile. Secara garis besar, ada tiga pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile, yaitu aplikasi native, aplikasi web, dan aplikasihybrid.
1. NATIVE APP
- Performanya yang cepat, dan sangat baik karena di tulis secara native untuk platform spesifik,
- Hanya memiliki 1 domain,
- Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik,
- Memiliki user experience yang baik,
- Sisi visual yang menarik,
- Terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing,
- Memiliki akses penuh ke perangkat mobile(full paraphernalia of device-specific features) termasuk kamera, gesture, dan pemberitahuan,
- Dapat terus bekerja walaupun ketika offline
Kekurangan
- Tidak bisa di download pada IOS lain,
- Pengembangan yang tidak mudah karena mengunakan lingkungan, bahasa API (application programming interface spesifik,
- Aplikasi hanya bekerja pada platform yang sudah di spefikasikan diawal pengembangan,
- Biaya pengembangan dan maintenance yang lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya tersebut akan otomatis bertambah bila pengembangan dilakukan secara multiplatform,
- Update yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut,
- Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi.
2. MOBILE WEB
- Lebih mudah dibuat
- Dapat berjalan baik di semua browser modern pada plastform mobile,
- Tahap pengembangan yang mudah karena menggunakan teknologi web yang sudah ada,
- Tidak perlu mempelajari bahasa baru karena menggunakan bahasa yang sudah familiar yaitu HTML5, CSS3, dan JavaScript,
- Ketika ada berita terbaru langsung update teratas sehingga memudahkan informasi,
- Dengan prinsip “develop once run everywhere” berarti relatif hemat biaya pengembangan dibandingkan native app yang multiplatform,
- Bisa didistribusikan secara bebas ke pengguna tanpa harus mendapatkan approval dari pihak tertentu sebagaimana native yang harus mendapat approval dari vendor lewat App Store dan Google Play,
- Pengguna tidak perlu harus mencari dulu di application store untuk mengakses mobile web tersebut.
- Tidak harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten
- Biaya Pengembangan lebih terjangkau
- Dapat beroperasi pada lintas platform dalam sekali pengembangan.
Kekurangan
- Harus mempunyai 2 buah domain,
- Akan sibuk dalam memperbaikinya,
- Hanya di buat satu ukuran layar/ smartphone tertentu,
- Tidak bisa di install langsung harus melalui browser,
- Kemampuan aplikasi sangat terbatas yakni tidak dapat mengakses fitur-fitur perangkat keras smartphone,
- Performa kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada,
- Hanya tersedia secara online, tidak tersedia saat offline,
- Performa yang relatif lambat dibandingkan native app. Belum supportnya secara penuh semua browser pada fitur-fitur HTML5 menjadikan mobile web tidak konsisten dalam tampilan di browser yang berbeda.
- Belum mampunya mobile web mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan. Sebaliknya native app dibuat untuk mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device.
3. HYBRID
Kelebihan
- Proses loading dan kinerja lebih cepat,
- Tahap pengembangan yang relative mudah karena memanfaatkan standar teknologi web,
- Bisa di install di IOS lain,
- Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara online maupun offline,
- Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web,
- Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat keras seperti accelerometer, kamera, kalender dan lainnya,
- Biaya Pengembangan lebih terjangkau,
- Proses pengembangan lebih mudah.
- Sebuah kerumitan bagi pengguna,
- Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi,
- Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile web berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform,
- Belum bisa menandingi aplikasi native.
2 comments:
I wondered upon your blog and wanted to say that I have really enjoyed reading your blog posts. Any way I’ll be subscribing to your feed and I hope you post again soon.
ios App Development Company
Android App Development Company
Post a Comment